BULUKUMBA – Mengawali agenda kampanye hari kedua di Bulukumba, Calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut Satu, Azhar Arsyad kembali mengunjungi pasar tradisional.
Kali ini, pasar Cekkeng Bulukumba dikunjungi Azhar untuk melihat dan bercengkrama langsung dengan pedagang.
Turut mendampingi Ketua DPC PKB Bulukumba Fahidin HDK, Anggota DPRD Bulukumba dari Fraksi PKB Alkhatzar serta didampingi juga Ketua Perempaun Bangsa Sitti Jumriah Alkautzar.
Pasar Cekkeng sebelumnya pernah dikunjungi Presiden RI Joko Widodo bersama Ibu Iriana dalam kunjungan kerja 5 Juli 2024 lalu.
Dalam kunjungan tersebut, pasangan Moh Ramdhan Pomanto ini terlihat menelusuri setiap lorong pasar, lalu berhenti di beberapa lapak pedagang untuk berinteraksi langsung dan membeli beberapa barang dagangan.
Sambil menyalami pedagang, Azhar juga membeli dagangan seperti sapu lidi, sayur, pisang. Antusiasme pedagang menyambut Azhar dan rombongan.
Terikan nomor Satu Gubernur oleh pedagang yang disalami semakin riuh di dalam pasar. Tak jarang juga pedagang maupun pembeli meminta berfoto bersama Azhar dengan jaket Oranye.
Bahkan pedagang sendiri yang meminta kartu nama dan brosur kepada Azhar. “Sini kasi juga saya (kartu nama), InsyaAllah saya coblos Satu,” kata H. Nansing salahsatu pedagang.
Sementara pedagang lainnya, Jumrah yang dagangannya dibeli langsung oleh Azhar menyampaikan terima kasih dan mendokan Azhar terpilih pada 27 November 2024.
“Semoga sukseski Pak dan terpilihki nanti jadi Gubernur dan Wakil,” kata Jumrah tersenyum lepas.
Sementara Fahidin yang juga Anggota DPRD Bulukumba yang mendampingi mengakatan antusiasme pedagang pasar salahsatu bukti ingin pemimpin perubahan.
“Kita lihat sendiri antusiasme, bahkan ada yang histeris menyambut Pak Azhar masuk ke pasar ini salahsatu bukti bahwa mereka membutuhkan perubahan di Sulsel,” kata Fahidin.
Ini pasar kedua dikunjungi Azhar di Bulukumba. Sebelumnya Azhar juga masuk kedalam pasar Kalimporo, Kecamatan Kajang.
Azhar mengatakan setelah berkeliling pasar yang berada di kota Bulukumba ini ada rasa campur sari dan miris. “Pasar tempat berkumpulnya seluruh lapisan masyarakat dan kita bisa merasakan denyutnadi pasar, karena dipasarlah kita bisa bergaul, berinteraksi dengan berbagai lapisan masyarakat,” ucap pria berkacamata ini.
“Bahagia gembura karena dinamika pasar luar biasa. Tapi juga sekaligus miris karena pasar tradisional bisa terhimpit oleh pasar modern. Olehnya tugas pemerintah harus memastikan pasar tetap tumbuh dengan menata dengan baik mulai kebersihannya, dan keamanannya,” tutupnya.