NUSANTARATA, MAKASSAR — Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Makassar, Fauzi Andi Wawo menyodorkan nama Azhar Arsyad sebagai pendamping atau bakal calon Wakil Walikota Makassar pasangan Indira Yusuf Ismail.
Dimana AA akronim Azhar Arsyad yang juga Ketua DPW PKB Sulsel itu pemilik tagline “Makassar Bangkit” sebagai kader internal dalam kontestasi di Pilkada Makassar kepada kandidat yang mengembalikan formulir, Kamis (23/5).
Hal itu diungkapkan Fauzi kepada Indira Yusuf Ismail dan Munafri Arifuddin atau Appi yang datang mengembalikan formulir bakal calon Wali Kota Makassar di DPC PKB Makassar, Sulawesi Selatan, Jalan Hertasning,
“Kami perlu tegaskan PKB tidak ada di-spesialkan. Kami dalam menatap pilkada ( Makassar) kami mau menang. Selain itu PKB Makassar realistis,” ujar Fauzi Andi Wawo.
PKB kata Fauzi Andi Wawo, betul-betul akan membedah visi-misi bacalon melalui uji kepatutan dan kelayakan. Kemudian, PKB akan menurunkan tim survei untuk menentukan siapa yang diusung.
“Kami juga mendorong ketua wilayah Azhar Arsyad. Kami akan melihat elektoral, dengan pertimbangan kalau memungkinkan dorong cawalkot, kalau tidak kami serahkan (cawalkot) siapa wakilnya,” tutur Fauzi, anggota DPRD Sulsel terpilih itu.
Sementara itu, Indira Jusuf Ismail didampingi ratusan timnya merespon yang menyampaikan merasa tersanjung atas penerimaan DPC PKB Makassar.
“Saya tersanjung dan berterima kasih. Kami telah mendaftar dan mengembalikan. Tentunya doa dan harapan semoga kita sama-sama, kalau ditakdirkan karena niatnya membawa Makassar lebih baik lagi,” katanya.
“Apapun persyaratannya, kami sebagai calon meminta restu memenuhi persyaratan apapun itu akan kami ikuti, karena semua mau terbaik,” terangnya.
Terkait PKB menawarkan Azhar Arsyad di Pilkada Makassar, lanjut Ketua TP PKK Makassar menyampaikan semua bisa terjadi.
Baik itu menjadi 01 atau 02, semua akan ditentukan ke depan melalui pendekatan survei untuk melihat elektoral.
“Semua memungkinkan terjadi. Kita juga akan melihat hasil survei, kita tidak boleh kekeh di kosong satu saja. Kita mau kerja, tapi tetap realistis saja. Tidak mau jemawa dan gegabah menentukan, masih ada waktu mengejar elektoral,” tandasnya.